Kamis, 27 September 2012

Pengertian Ilmu Hikmah


Ilmu Hikmah adalah suatu amalan spiritual yang berupa ayat Alqur’an, doa-doa tertentu, hizib atau mantra-mantra suci yang berbahasa Arab dan diimbangi dengan laku batin untuk mendekatkan kepada Allah dan membersihkan jiwa dari berbagai penyakit hati. Yang disebut mantra suci adalah mantra yang isi kandungannya tidak melanggar syariat islam. Ilmu Hikmah bisa dipelajari dengan amalan berupa dzikir, tabarruk, menyendiri, membersihkan hati, bersikap bijaksana atau riyadhoh tertentu sesuai ajaran para guru / ulama.

Ilmu Hikmah banyak sekali manfaatnya, mencakup segala urusan dunia dan akhirat. Ilmu Hikmah bisa untuk menyelesaikan berbagai macam masalah kehidupan, membantu kita kuat dalam mengarungi kehidupan yang penuh cobaan, merupakan sarana memohon perlindungan kepada Allah, mempermudah jalan usaha/rezeki kita, memperbaiki perilaku atau akhlak diri kita, mengubah perilaku buruk menjadi baik, menerangi hati yang gelap menjadi terang-benderang, memberi kegembiraan bagi yang sedih, memberi kekuatan bagi yang merasa lemah, membuat kita semakin dekat dengan Allah SWT dan bisa juga sebagai sarana amal ibadah untuk mendapatkan ridho Allah.

Ilmu Hikmah berbeda dengan ilmu kesaktian para pendekar yang bisa dipamerkan atau disombongkan. Justru pantangan utama dalam mempelajari ilmu hikmah adalah kesombongan atau merasa punya kehebatan. Kunci dalam ilmu hikmah adalah memohon pertolongan dan rahmat dari Allah agar dalam menjalani hidup di dunia ini, kita diberi keselamatan, kelancaran, kesuksesan, kemudahan, kebahagiaan dan segala hal baik yang kita butuhkan. Juga agar perjalan kita di akhirat nanti diberi kelancaran hingga kita bisa bertemu Allah Yang Maha Besar.

Oleh karena itu, inti dari Ilmu Hikmah sebenarnya adalah mendekatkan diri dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah. Hingga kita sama sekali tidak merasa punya kehebatan. Karena tiada daya dan upaya yang mampu hamba lakukan kecuali karena adanya Allah semata.

Menurut kamus bahasa Arab, al-Hikmah mempunyai banyak arti. Diantaranya, kebijaksanaan, pendapat atau pikiran yang bagus, pengetahuan, filsafat, kenabian, keadilan, peribahasa (kata-kata bijak), dan al-Qur'anul karim. (Kamus al-Munawir: 287).

Sedangka Imam al-Jurjani dalam kitabnya memberikan makna al-Hikmah secara bahasa artinya ilmu yang disertai amal (perbuatan). Orang yang ahli ilmu Hikmah disebut al-Hakim, bentuk jamaknya (plural) adalah al-Hukama'. Yaitu orang yang mengamalkan ilmunya di jalan yang benar.

Al-Hikmah juga bermakna kumpulan keutamaan dan kemuliaan yang mampu membuat pemiliknya menempatkan sesuatu pada tempatnya (proporsional). Al-Hikmah juga merupakan ungkapan dari perbuatan seseorang yang dilakukan pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat pula. (Al-Qur'an, Tafsir wa Bayan; 412).
Dan dalam kosa kata bahasa Indonesia, kata Hikmah mempunyai tiga arti. Pertama, hikmah diartikan kebijaksanaan dari Allah. Kedua, hikmah diartikan sebagai sakti atau kesaktian (kekuatan ghaib). Ketiga hikmah diartikan sebagai manfaat dari sesuatu.

Para ulama' tafsir rahimahumullah juga mempunyai definisi masing masing tentang Ilmu Hikmah. Yang  mana antar pendapat tersebut saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain. Imam Mujahid mengartikan al-Hikmah adalah "Benar dalam perkataan dan perbuatan".

lbnu Zaid memaknai Ilmu Hikmah adalah cendekia dalam memahami agama. Malik bin Anas mengartikan Ilmu Hikmah adalah pengetahuan dari pemahaman yang dalam terhadap agama Allah, lalu mengikuti ajarannya."

Ibnul Qasim mengatakan, Ilmu Hikmah adalah memahami ajaran agama Allah lalu mengikutinya dan mengamalkannya." Imam Ibrahim an-Nakho'i mengartikan Ilmu Hikmah adalah memahami apa yang dikandung Al-Qur’an."

lmam as-Suddiy mengartikan al-Hikmah dengan an-Nubuwwah (hal-hal yang berkaitan dengan kenbian). Ar-rabi' bin Anas berkata mendefinisikan Hikmah sebagai rasa takut kepada Allah. Sedangkan Hasan al-Bashri memakna hikmah sebagai "Sifat wara' atau hati-hati dalam masalah halal dan haram.

Imam at-Thabari rahimahullah menambahkan, “Menurut kami, makna Ilmu Hikmah yang tepat adalah ilmu tentang hukum-hukum Allah yang tidak bisa dipahaminya kecuali melalui penjelasan Rasulullah. Dengan begitu al-Hikmah disini berasal dari kata al-Hukmu yang bermakna penjelasan antara yang haq dan yang bathil. Seperti kalimat al-Jilsah berasal dari kata al-Julus. Kalau dikatakan bahwa si Fulan itu orang yang Hakim, berarti dia itu orang yang benar dalam perkataan dan perbuatan." (Kitab Tafsir at-Thaban: 1/ 557).

Dari berbagai definis Ilmu Hikmah yang disampaikan oleh ulama-ulama besar di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa Ilmu Hikmah bukanlah sekedar bacaan dzikir yang dibaca rutin setiap hari. Ilmu Hikmah mencakup segala perbuatan kita, baik perbuatan kita kepada diri kita, kepada sesama, kepada alam dan bakti kita kepada Allah. Jelas sudah bahwa, orang yang mengamalkan Ilmu Hikmah hendaknya berusaha berperilaku bijaksana dalam segala hal. Dengan demikian Allah memberkahi segala amal perbuatan kita.  


Ilmu hikmah bukanlah ilmu sihir yang melibatkan bantuan jin atau syetan. Sehingga bisa dipamerkan di tempat-tempat keramaian, dijadikan sebagai bahan pertunjukan, dipelajari dalam waktu sekejap, dimiliki dengan ritual-ritual khusus, atau diperjual-belikan dengan harga tertentu.

Ilmu Hikmah adalah ilmu spiritual islam yang membimbing kita mengenal ajaran-ajaran Allah dan sunnah Rasul-Nya, sehingga kita bisa mengetahui mana yang halal dan mana yang haram, mana yang diperintahkan dan  mana yang dilarang. Dengan ilmu hikmah seperti itulah, kita akan menjadi orang yang benar dalam perkataan dan perbuatan. Itulah sejatinya ilmu Hikmah.

Apabila kita memperhatikan definisi ilmu Hikmah yang disampaikan oleh para ulama' di atas, maka kita bisa menyimpulkan bahwa ilmu Hikmah itu ada sumbernya, yaitu al-Qur'an dan a-Hadits. Keduanya merupakan referensi ilmu Hikmah yang sebenarnya. Apabila ada kitab-kitab lain yang mengajarkan ilmu hikmah, tapi ternyata bertentangan atau menyimpang dari al-Qur'an dan al-Hadits, berarti itu adalah ilmu Hikmah palsu atau gadungan.

Setiap orang islam boleh mempelajari sumber ilmu Hikmah, yaitu dengan mengkaji al-Qur'an dan as-Sunnah. Hanya saja daya serap otak kita, tingkat pemahaman kita, serta kemampuan kita untuk mengamalkan isi kandungannya, akan berbeda satu sama lainnya. Kitab al-Qur'an dan al-Hadits yang kita pelajari, boleh sama. Tapi daya tangkap kita, dan akurasi pemahaman makna terhadap teks yang tertulis akan berbeda satu sama lain. Begitu juga kemampuan dalam mempraktikkan ilmu yang telah diketahui. Tidak semua orang yang membaca al-Qur'an dan al-Hadits, serta-merta memahami maknanya. Dari sekian orang yang paham maknanya, ternyata tidak semua mampu mempraktekkannya dalam perkataan dan perbuatannya.

Oleh karena keterbatasan kita dalam memahami kandungan dari Al-Qur’an dan Hadis, maka para ulama atau para wali telah membuat panduan-panduan Ilmu Hikmah yang praktis yang bisa dilakukan oleh masyarakat awam yang belum punya kesempatan untuk mempelajari kandungan Al-Qur’an dan Hadis secara mendalam. Karena sesungguhnya dalam Al-Qur’an terkandung banyak sekali rahasia yang hanya bisa dipahami oleh orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah.

Kemampuan memahami secara mendalam terhadap al-Qur'an dan as-Sunnah itulah anugerah yang besar dari Allah yang tidak bisa dimiliki oleh setiap orang, begitu juga kemudahan dalam mengamalkannya. Apabila kita dianugerahi oleh Allah kemudahan dalam memahami agama ini dari sumbernya, dan kemampuan untuk mempraktikkannya dalam kehidupan, serta mengajarkannya kepada yang lain, berarti kita termasuk hamba yang diberi ilmu Hikmah. Dan itulah anugerah Allah termahal dan terindah, sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Baqarah ayat 269. Sehingga dengan ilmu itu perkataan dan perbuatan kita benar, sesuai dengan syari'at Islam.

Simaklah perkataan Imam Nawawi rahimahullah  saat dia menjelaskan tentang iimu Hikmah yang sebenarnya. Imam an Nawawi berkata, "Ilmu al-Hikmah adalah ilmu yang berkaitan dengan hukum-hukum agama yang lengkap untuk mengenal Allah yang diiringi dengan tajamnya pikiran dan lembutnya jiwa serta mulianya akhlak. Merealisasikan kebenaran dan mengamalkannya, berpaling dari hawa nafsu dan kebathilan." (Kitab Faidhu Qadir: 3/ 416).

Sedangkan al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah menyimpulkan bahwa makna al-Hikmah yang tepat adalah pemahaman yang mendalam terhadap kandungan kitab al-Qur'an. Iman dan hikmah biasanya  berdampingan, walaupun kadang terdapat juga hikmah yang tidak bersandingan dengan iman." (Kitab Fathul Bari: 7/ 205).

Itulah wujud dari kemuliaan sejati, karena kita bisa menjadi hamba yang taat, dengan kemampuan kita untuk mengetahui perintah-perintah-Nya lalu mentaatinya. Dan mengetahui larangan-larangan-Nya lalu menjauhinya. ltulah sifat hamba yang bertakwa dan berhak menjadi orang yang paling mulia. “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa." Begitulah Allah menjelaskan standar kemuliaan sejati dalam surat al-Hujurat ayat 13.

Dalam al-Qur'an disebutkan, “Allah menganugrahkan al-Hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al-Hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran.” (QS. Al-Baqarah: 269).

Demikian adalah penjelasan Ilmu Hikmah menurut pemahaman kami yang terbatas. Semoga penjelasan tentang Ilmu Hikmah ini bisa memberi wawasan kepada Anda untuk lebih memahami Ilmu Hikmah yang sesungguhnya. Bagi kami, tidak masalah apabila ada orang lain yang punya pemahaman berbeda terhadap arti Ilmu Hikmah, karena bagi kami perbedaan itu sendiri adalah wajar dan harus disikapi dengan penuh hikmah (kebaikan dan kebijaksanaan).

Ilmu Hikmah adalah ilmu yang disertai amal perbuatan nyata sehingga kita menjadi manusia yang bijaksana dalam bertindak, lebih dekat dengan Allah dan mendapatkan keberkahan dalam usaha mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Tujuan belajar ilmu hikmah bukanlah untuk menjadi sakti atau menjadi hebat, tetapi untuk mendekatkan diri kepada Allah sehingga Allah memberikan kemudahan kepada kita.

Pengertian wirid

Menurut Mahmud, wirid adalah disiplin mengamalkan ibadah
dalam hati dan lisan dengan selalu disertai dhikir pada waktu-waktu
tertentu. Bentuk wirid ini bisa berupa istighfar (memohon ampun
kepada Allah), kalimat tauhid La Ilah Illa Allah, do’a keselamatan
dunia akhirat, bershalawat kepada Nabi Muhammad atau bacaan-bacaan
yang diambil dari ayat-ayat tertentu di dalam al-Qur’an.
Para ahli sufi menjadikan wirid dan dhikir sebagai sebuah ajaran
dan jalan untuk menuju Tuhan. Rutinitas wirid mengambil bentuk
beragam sesuai dengan pengalaman pendiri tarekat tertentu. Wirid
dalam pengertian ini akan selalu disertai dengan dhikir, yang pelakunya
akan mendapatkan pahala dari Allah SWT .

Perbedaan antara zuhd sebagai maqam dan zuhd sebagai moral
(akhlak) Islam dan gerakan sosial adalah :
1) Zuhd sebagai maqam melakukan zuhd dengan tujuan bertemu Allah
dan makrifat kepada-Nya. Dunia laksana hijab antara dia dengan
Tuhan. Sedang zuhd sebagai moral berpandangan sebagai sikap
mengambil jarak dengan dunia dalam rangka menghias diri dengan
sikap terpuji. Karena didasari bahwa cinta dunia merupakan pangkal
kejelekan.
2) Zuhd sebagai maqam bersifat individual sedang zuhd sebagai moral
bersifat individual dan sosial. Ini sering digunakan sebagai gerakan
protes terhadap ketimpangan sosial.
3) Zuhd sebagai maqam formulasinya bersifat normatif, doktrinal dan
ahistoris. Sedang zuhd sebagai moral formulasinya bisa diberi makna
kontekstual dan historis. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Wirid surat Al-Ikhlas

''Bismillahir rohmanir rohiim, Qul huwallohu ahad, Allohus shomad
Lam yalid walam yulad,Walam yakul lahu kufuwan ahad
''

Cara Mengamalkan:
Puasa Riyadhoh disertai dengan wirid surat Al-ikhlas tersebut secara terus menerus setiap hari sampai khotam 100.000x. sikap wirid biasa dengan sambil berjalan, duduk, tiduran, dan sebagainya.Yang penting wudhunya tidak batal. Kalau sudah selesai mengamalkannya kemudian wirid tahlil tersebut di baca terus tiap selesai sholat fardlu 21x. Insya Alloh bagi saudara yang telah berhasil mengamalkan wirid ini, di dalam mengarungi samudra kehidupan, saudara selalu bisa menerima apapun yang ditakdirkan oleh alloh kepada kita, serta selalu dalam naungan ridlo, rohmat, dan maghfirohnya alloh swt,dan selalu mendapatkan barokah, ketenangan, keselamatan, serta jauh dari fitnah dan bala’ dhohir bathin.

FADLILAH WIRID AL-IKHLAS:
Setelah diamalkan seperti petunjuk diatas, WIRID AL-IKHLAS akan ada fadlilah / manfaatnya sebagai berikut:
1. Barang siapa membaca surat Al-ikhlas 1x, maka alloh akan memberikan pahalanya orang yang beriman kepada alloh swt, iman kepada para malaikat, iman kepada kitab, iman kepada para rosul dan juga di beri pahala seperti pahalanya orang 100 yang mati syahid.

2. Barang siapa membaca surat al-ikhlas 1x pahalanya sama dengan membaca sepertiga dari membaca alqur’an, dan apabila membaca 3x maka sama dengn mengkhotamkan al-qur’an.

3. Barang siapa membaca surat al-ikhlas 11x, maka oleh alloh di sediakan tempat yang indah di surga.

4. Barang siapa membaca surat al-ikhlas 11x setelah sholat shubuh, maka akan di pelihara oleh alloh dari
pekerjaan dosa selama sehari semalam.

5. Barang siapa membaca surat al-ikhlas 12x maka di beri pahalanya membaca al-qur’an khotam 4x khataman

6. Barang siapa membaca surat al-ikhlas 50x maka di ampuni dosa-dosanya 50 tahun.

7. Barang siapa membaca surat al-ikhlas 50x tiap hari maka dimasukkan dalam surga.

8. Barang siapa membaca surat al-ikhlas 200x, maka orang tersebut ditulis sebagai orang yang mendapat
1.500 kebaikan dan di lebur dosa-dosanya 50 tahun.

9.Barang siapa membaca surat al-ikhlas 1.000x berarti dia telah menebusi badannya dri neraka.

10. Barang siapa membaca surat al-ikhlas dengan istiqomah maka ia akan di ampuni semua dosa-dosanya
yang sudah dilakukan dan dosa-dosa yang akan dilakukan.

11. Dibaca 313x, dipelihara dari sifat jahatnya manusia, jin dan setan. (Ilmu Warisan Leluhur)

Artikel yang berkaitan