Kamis, 27 September 2012

Pengertian wirid

Menurut Mahmud, wirid adalah disiplin mengamalkan ibadah
dalam hati dan lisan dengan selalu disertai dhikir pada waktu-waktu
tertentu. Bentuk wirid ini bisa berupa istighfar (memohon ampun
kepada Allah), kalimat tauhid La Ilah Illa Allah, do’a keselamatan
dunia akhirat, bershalawat kepada Nabi Muhammad atau bacaan-bacaan
yang diambil dari ayat-ayat tertentu di dalam al-Qur’an.
Para ahli sufi menjadikan wirid dan dhikir sebagai sebuah ajaran
dan jalan untuk menuju Tuhan. Rutinitas wirid mengambil bentuk
beragam sesuai dengan pengalaman pendiri tarekat tertentu. Wirid
dalam pengertian ini akan selalu disertai dengan dhikir, yang pelakunya
akan mendapatkan pahala dari Allah SWT .

Perbedaan antara zuhd sebagai maqam dan zuhd sebagai moral
(akhlak) Islam dan gerakan sosial adalah :
1) Zuhd sebagai maqam melakukan zuhd dengan tujuan bertemu Allah
dan makrifat kepada-Nya. Dunia laksana hijab antara dia dengan
Tuhan. Sedang zuhd sebagai moral berpandangan sebagai sikap
mengambil jarak dengan dunia dalam rangka menghias diri dengan
sikap terpuji. Karena didasari bahwa cinta dunia merupakan pangkal
kejelekan.
2) Zuhd sebagai maqam bersifat individual sedang zuhd sebagai moral
bersifat individual dan sosial. Ini sering digunakan sebagai gerakan
protes terhadap ketimpangan sosial.
3) Zuhd sebagai maqam formulasinya bersifat normatif, doktrinal dan
ahistoris. Sedang zuhd sebagai moral formulasinya bisa diberi makna
kontekstual dan historis. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar